PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Dosen Pengampu: Imam Sukamto M.Pd
Disusun
oleh:
Himmatul
Ulya (2013-33-059)
Charis
Adi Hilmawan (2013-33-071)
Nisa
Adi Komala (2013-33-083)
Iin
Nanda Fitriani (2013-33-098)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
2014
Kata Pengantar
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini
kami kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum SD. Makalah ini kami
susun berdasarkan data-data yang saya peroleh dari beberapa referensi. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari unsur materi atau
isi maupun cara penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang berkenan ikut mendukung dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.
Daftar isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar isi ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C.
Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
A.
Pengertian Pembelajaran Tematik
Terpadu ................................................. 7
B.
Konsep Pembelajaran
Tematik..................................................................... 8
C.
Fungsi dan Tujuan Pembelajaran
Tematik Terpadu..................................... 6
D.
Ciri-ciri Pembelajaran
Tematik Terpadu....................................................... 9
E.
Hakikat Pembelajaran
Tematik Terpadu.................................................... 10
F.
Prinsip-prinsip
Pembelajaran Tematik Terpadu.......................................... 10
G.
Implikasi Pembelajaran
Tematik Tematik.................................................. 11
H.
Tahapan Pembelajaran
Tematik Terpadu................................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
A.
Simpulan .................................................................................................... 16
B.
Saran .......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum untuk sekarang ini masih
memegang peran penting dalam suatu pendidikan sebab sebagai penentuan arah isi
dan proses pendidikan yang menentukan kualitas lulusan kelak. Dari taun ketahun
kurikulum mengalami perubahan sejalan dengan kemajuan zaman dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi bukan karena pergantian menteri yang selama ini
difikirkan oleh masyarakat. Perkembangan kurikulum dipengaruhi juga oleh
perkembangan teori dan praktek pendidikan serta variasi aliran-aliran atau
teori pendidikan yang dianut pada masanya.
Belakangan ini santer terdengar mengenai
kurikulum 2013. Respon berupa perubahan kurikulum merupakan langkah strategis
yang dapat ditempuh pemerintah sebagai pengemban amanat undang-undang.
Perubahan kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik pro dan kontra
membuat bingung guru-guru sekolah karena wacana perubahan kurikulum tersebut
belum terealisasikan secara jelas. Apalagi dalam perubahan kurikulum tersebut,
ada perampingan atau penggabungan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang
sering kita sebut sebagai model pembelajaran TEMATIK TERPADU.
Untuk itu makalah ini kami sajikan dengan
berbagai pengertian dan penjelasan mengenai hal tersebut agar dapat mengatasi
masalah-masalah yang dialami para pendidik pada periode saat ini.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana yang dimaksud dengan pembelajaran Tematik
Terpadu dalam pendidikan?
2.
Bagaimana konsep pembelajaran Tematik Terpadu?
3.
Bagaimana karakteristik pembelajaran Tematik Terpadu.
C. Tujuan
1.
Mengetahui maksud dari pembelajaran Tematik Terpadu
dalam pendidikan.
2.
Mengetahui konsep pembelajaran Tematik Terpadu.
3.
Mengetahui karakteristik pembelajaran Tematik Terpadu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pembelajaran tematik terpadu dijadikan sebagai pendekatan
kurikulum 2013 SD/MI. Pembelajaran tematik terpadu digunakan dari kelas I
sampai kelas VI. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam
berbagai tema.
Kata pembelajaran
sendiri memiliki makna sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk kata tematik berasal dari kata tema yang
bermakna gagasan pokok yang menjadi pembicaraan. Sedangkan terpadu
memiliki arti penyatuaan beberapa hal sehingga menjadikan satu kesatuan yang
bermakna khususnya dalam hal ini ialah penyatuan mata pelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran
tematik terpadu manyatukan materi dari dilakukannya pengemasan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan
demikian, pelaksanaan belajar mengajarnya dengan cara pemberian materi dari
beberapa mata pelajaran sekaligus.
Dalam pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih
berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III,
keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS
yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai
pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu
berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali
kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak
B. KONSEP
PEMBELAJARAN TEMATIK
Konsep
pembelajaran tematik merupakan konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkkan beberapa mata
pelajaran sehingga saat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.
Konsep model pembelajaran tematik yang
dipelajari di Indonesia adalah konsep pembelajaran terpadu yang dikembangkan
oleh Fogarty (1990). Model pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty
berawal dari konsep pendekatan interdisipliner (bentuk pembelajaran yang menggabungkan sejumlah mata
pelajaran dalam sebuah tema. Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung pada
waktu yang bersamaan) yang dikembangkan oleh Jacob
(Hesti;2008)
1. Model
pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia ada tigayakni:
a) Model
hubungan/terkait (connected model)
Pada
model pembelajaran ini ciri utamanya adalah adanya upaya untuk menghubungkan
beberapa materi (bahan kajian) ke dalam satu disiplin ilmu. Sebuah model
penyajian yang menghubungkan, materi satu dengan materi yang lain.
Menghubungkan tugas/keterampilan yang satu dengan tugas/ketrampilan yang lain. Model tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
b) Model
jaring laba-laba (webbed model)
Model
pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema ditentukan dilanjutkan
dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitannya antar mata
pelajaran. Aktivitas belajar siswa direncanakan 3 Model pembelajaran tematik
yang digunakan di Indonesia berdasarkan sub-sub tema yang sudah ditentukan.
Model tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
c) Model
terpadu (integrated model)
Model
pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran yang dipadukan.
Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan yang tumpang
tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi konsep,
nilai-nilai dan ketrampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain dari
berbagai mata pelajaran.
C. FUNGSI
DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi
untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami
konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar
karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan
bermakna bagi peserta didik.
Fungsi
pembelajaran tematik terpadu adalah:
a. Mudah
memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
b. Mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajara dalam tema
yang sama
c. Memiliki
pemahahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
d.
Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih
baik dengan mengkaitkan berbagai macam pelajaran laindengan pengalaman pribadi
peserta didik
e.
Lebih bergairah belajar karena mereka
dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis,
sekaligus mempelajari pelajaran yang lain
f.
Lebih merasakan manfaat dan makna
belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas
g.
Guru dapat menghemat waktu, karena mata
pelajaran yan disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan
diberikan dalam dua atau tiga pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan
h.
Budi pekerti dan moral peserta didik
dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai
dengan situasi dan kondisi
D. CIRI-CIRI
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
a. Berpusat
pada anak
b. Memberikan
pengalaman langsung pada anak
c. Pemisahan
antar muatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam
kegiatan)
d. Menyajikan
konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajarn (saling terkait
antar muatan pelajaran yang satu dengan yang lainnya).
e. Bersifat
luwes ( keterpaduan berbagai muatan pelajaran).
f. Hasil
pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui
penilaian proses dan hasil belajarnya).
E. HAKIKAT
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
a) Belajar
pada hakekatnya merupakan proses perubahan yang terjadi berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, dan pengetahuan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
b) Pembelajaran
pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak
dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan
menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan
memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan
kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan
perkembangannya dan lingkungannya.
c) Belajar
bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep
relevan yang terdapat dalam struktur Hakikat pembelajaran tematik kognitif
seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai
oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi
baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa.
Dahulu siswa ”diberi” tahu, sekarang siswa ”mencari” tahu. Proses belajar tidak
sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan
kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh,
sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah
dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi pembelajaran bermakna maka guru harus
selalu berusaha menciptakan aktivitas siswa untuk selalu mencari tahu. Dengan
kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang
dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya
mendengarkan orang/guru menjelaskan.
F. PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN TEMATIK
a) Prinsip-prinsip
dalam penggalian tema:
1. Materi pelajaran yang dipadukan dalam satu tema tidak
terlalu dipaksakan. Artinya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah
dipadukan.
2. Bermakna,
bisa digunakan sebagai bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3. Sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa.
4. Mampu
menunjukkan sebagian besar minat siswa.
5. Mempertimbangkan
peristiwa otentik (riil)
6. Sesuai
dengan kurikulum dan harapan masyarakat.
7. Mempertimbangkan
ketersediaan sumber belajar.
b) Prinsip-prinsip
dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
1. Guru
tidak bersikap otoriter dan berperan sebagai single actor yang mendominasi
proses pembelajaran.
2. Pemberian
tanggungjawab terhadap individu dan kelompok harus jelas dan mempertimbangkan
kerja sama kelompok.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan evaluasi diri disamping penilaian lain.
G.
IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI
SEKOLAH DASAR
a) Bagi
guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif
baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai
mata
pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan
dan utuh.
b) Bagi
siswa
1. Siswa
harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan
untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun
klasikal.
2. Siswa
harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya
melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
c)
Terhadap sarana prasarana, sumber
belajar dan media pembelajaran.
1. Pembelajaran
tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun
kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
2. Pembelajaran
ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain
secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun
sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
3. Pembelajaran
ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang Implikasi pembelajaran
tematik abstrak.
4. Penerapan
pembelajaran tematik di sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada saat
ini demikian pula cara guru membelajarkannya. Namun masih dimungkinkan pula
untuk menggunakan buku suplemen sebagai bahan pengembangan.
d) Terhadap
Pengelolaan kelas
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu
melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang
tersebut meliputi:
1. Tata
ruang disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
2. Susunan
bangku siswa mudah diubah sesuai dengan keperluan pembelajaran yang sedang
berlangsung
3. Siswa
belajar tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat juga di tikar/karpet
4. Kegiatan
bervariasi dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas
5. Dinding
kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa dan dimanfaatkan
sebagai sumber belajar
6. Alat,
sarana dan sumber belajar dikelola untuk memudahkan peserta didik
7. menggunakan
dan menyimpannya kembali.
e) Terhadap
pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan
perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya
percobaan, bermain peran, tanya jawab,
demonstrasi, bercakapcakap. Metode yang dipilih adalah metode yang mampu
menstimulasi terjadinya proses mengamati, menanya, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta/ mengkreasi melalui pendekatan
saintifik.
H. TAHAPAN
PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran
Tematik Terpadu melalui beberapa tahap yaitu pertama, guru harus mengacu pada
tema sebagai pemersatu berbagai latar pelajaran untuk satu tahun. Kedua, guru
melakukan analisis standart kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi
dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari
standar isi. Ketiga, membuat hubungan
pemetaan antara kompetensi dasar dan
indikator dengan tema. Keempat, membuat jaringan KD, Indikator. Kelima,
menuyusun silabus tematik dan keenam
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan menerapkan
pendekatan saintifik.
Untuk lebih jelasnya
akan dibahas dibawah ini.
a. Memilih/menetapkan
tema
Dibawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik
sekolah dasar kelas I sampai IV serta kelas II dan V pada kurikulum 2013.
(table)
b. Melakukan
analisis SKL, KI, KD
dan membuat Indikator.
Analisis
kurikulum (SKL,KI dan KD serta membuat Indikator) dilakukan dengan cara membaca
semua standart kompetensi lulusan, kompetensi inti, serta kompetensi dasar dari
semua muatan pelajaran. Setelah memiliki sejumlah tema untuk satu tahun,
barulah dapat dilanjutkan dengan menganalisis standart kompetensi lulusan dan
kompetensi inti serta kompetensi dasar ( SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai
muatan pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBDP, dan
Penjaskes). Masing-masing kompetensi dasar setiap muatan pelajaran dibuatkan indikatorrnya dengan
mengikuti kriteria pembuatan indikator.
c. Membuat
hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator dengan tema kompetensi
dasar dari semua muatan pelajaran telah disediakan dalam kurikulum 2013.
Demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk
kelas I sampai VI telah disediakan. Namun demikian guru masih perlu membuat
indikator dan melakukan pemetaan kompetensi dasar dan indikator tersebut
berdasarkan tema yang tersedia. Hasil pemetaan dimasukkan kedalam format
pemetaan agar lebih mudah proses penyajian pembelajaran.
d. Membuat
jaringan kompetensi dasar
Kegiatan
yang berikutnya adalah membuat jaringan KD dan Indikator dengan cara menurunkan
hasil dari pemetaan kedalam format jaringan KD dan indikator.
e. Menyusun
silabus tematik terpadu
Setelah
dibuat jaringan KD dan Indikator, langkah selanjutnya adalah menyusun silabus tematik untuk lebih
memudahkan guru melihat seluruh desain
pembelajaran untuk setiap tema sampai tuntas tersajikan didalam proses
pembelajaran. Silabus tematik memberikan gambaran secara menyeluruh tema yang tela dipilih akan
disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan dalam penyajian tema tersebut.
Silabus
tematik terpadu membuat komponen sebagaimana panduan dari standart proses yang
meliputi : 1) kompetensi dasar mana saja yang sudah terpilih ( dari jaringan
KD) , 2) Indikator (dibuat oleh guru, juga diturunkan dari jaringan), 3) Kegiatan
pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk beberapa minggu
tema tersebut akan dibelajarkan, 4) penilaian
proses dan hasil belajar (diwajibkan penilaian dari aspek sikap,
ketrampilan dan pengetahuan) selama proses pembelajaran berlangsung, 5) alokasi
waktu ditulis secara utuh kumulatif satu minggu berapa jam pertemuan (misalnya
36 JP x 35 menit) x 4 minggu, 6) sumber dan media.
f. Menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik terpadu
Langkah
terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran tematik terpadu. Dalam RPP tematik terpadu ini diharapkan dapat
tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata
pelajaran yang disatukan dalam tema. Didalam RPP tematik terpadu ini peserta
didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penuisan identitas
tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis tema apa yang akan dibelajarkan.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Dalam kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran
tematik terpadu. yang dimana pembelajaran tersebut menggunakan satu tema untuk
menggabungkan beberapa mata pelajaran.
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto
dan Herry Sudjendro. 2014. Wacana bagi
Guru SD Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gaya Media
Ahmadi,
Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan
dan Model Pembelajaran Tematik Integrtif. Jakarta: Prestasi Pustaka
Majid,
Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
0 komentar:
Posting Komentar