Minggu, 01 Maret 2015

Pembelajaran Tematik Terpadu

Diposting oleh Unknown di 18.03


PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Dosen Pengampu: Imam Sukamto M.Pd











Disusun oleh: 
Himmatul Ulya                   (2013-33-059)
Charis Adi Hilmawan        (2013-33-071)
Nisa Adi Komala                (2013-33-083)
Iin Nanda Fitriani              (2013-33-098)

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2014

 
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum SD. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang saya peroleh dari beberapa referensi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari unsur materi atau isi maupun cara penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berkenan ikut mendukung dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.


Daftar isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
Daftar isi ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A.    Latar Belakang ............................................................................................ 4
B.     Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C.     Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
A.    Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu ................................................. 7
B.     Konsep Pembelajaran Tematik..................................................................... 8
C.     Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu..................................... 6
D.    Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu....................................................... 9
E.     Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu.................................................... 10
F.      Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu.......................................... 10
G.    Implikasi Pembelajaran Tematik Tematik.................................................. 11
H.    Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
A.    Simpulan .................................................................................................... 16
B.     Saran .......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 17



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum untuk sekarang ini masih memegang peran penting dalam suatu pendidikan sebab sebagai penentuan arah isi dan proses pendidikan yang menentukan kualitas lulusan kelak. Dari taun ketahun kurikulum mengalami perubahan sejalan dengan kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan karena pergantian menteri yang selama ini difikirkan oleh masyarakat. Perkembangan kurikulum dipengaruhi juga oleh perkembangan teori dan praktek pendidikan serta variasi aliran-aliran atau teori pendidikan yang dianut pada masanya.
Belakangan ini santer terdengar mengenai kurikulum 2013. Respon berupa perubahan kurikulum merupakan langkah strategis yang dapat ditempuh pemerintah sebagai pengemban amanat undang-undang. Perubahan  kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik pro dan kontra membuat bingung guru-guru sekolah karena wacana perubahan kurikulum tersebut belum terealisasikan secara jelas. Apalagi dalam perubahan kurikulum tersebut, ada perampingan atau penggabungan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang sering kita sebut sebagai model pembelajaran TEMATIK TERPADU.
Untuk itu makalah ini kami sajikan dengan berbagai pengertian dan penjelasan mengenai hal tersebut agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami para pendidik pada periode saat ini.







B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana yang dimaksud dengan pembelajaran Tematik Terpadu dalam pendidikan?
2.      Bagaimana konsep pembelajaran Tematik Terpadu?
3.      Bagaimana karakteristik pembelajaran Tematik Terpadu.
C.     Tujuan    
1.      Mengetahui maksud dari pembelajaran Tematik Terpadu dalam pendidikan.
2.      Mengetahui konsep pembelajaran Tematik Terpadu.
3.      Mengetahui karakteristik pembelajaran Tematik Terpadu.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pembelajaran tematik terpadu dijadikan sebagai pendekatan kurikulum 2013 SD/MI. Pembelajaran tematik terpadu digunakan dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema.
Kata pembelajaran sendiri memiliki makna sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk kata tematik berasal dari kata tema yang bermakna gagasan pokok yang menjadi pembicaraan.  Sedangkan  terpadu memiliki arti penyatuaan beberapa hal sehingga menjadikan satu kesatuan yang bermakna khususnya dalam hal ini ialah penyatuan  mata pelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran tematik terpadu manyatukan materi dari dilakukannya pengemasan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan belajar mengajarnya dengan cara pemberian materi dari beberapa mata pelajaran sekaligus.
Dalam pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak


B.     KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK
Konsep pembelajaran tematik merupakan konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkkan beberapa mata pelajaran sehingga saat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Konsep model pembelajaran  tematik yang dipelajari di Indonesia adalah konsep pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty (1990). Model pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty berawal dari konsep pendekatan interdisipliner (bentuk pembelajaran yang menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam sebuah tema. Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung pada waktu yang bersamaan) yang dikembangkan oleh Jacob (Hesti;2008)
1.      Model pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia ada tigayakni:
a)      Model hubungan/terkait (connected model)
Pada model pembelajaran ini ciri utamanya adalah adanya upaya untuk menghubungkan beberapa materi (bahan kajian) ke dalam satu disiplin ilmu. Sebuah model penyajian yang menghubungkan, materi satu dengan materi yang lain. Menghubungkan tugas/keterampilan yang satu dengan tugas/ketrampilan yang lain. Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

b)      Model jaring laba-laba (webbed model)
Model pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema ditentukan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitannya antar mata pelajaran. Aktivitas belajar siswa direncanakan 3 Model pembelajaran tematik yang digunakan di Indonesia berdasarkan sub-sub tema yang sudah ditentukan.
Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
c)      Model terpadu (integrated model)
Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran yang dipadukan. Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan yang tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi konsep, nilai-nilai dan ketrampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain dari berbagai mata pelajaran.

C.     FUNGSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
Fungsi pembelajaran tematik terpadu adalah:
a.       Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
b.      Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajara dalam tema yang sama
c.       Memiliki pemahahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
d.      Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai macam pelajaran laindengan pengalaman pribadi peserta didik
e.       Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis, sekaligus mempelajari pelajaran yang lain
f.       Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas
g.      Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yan disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan
h.      Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi

D.    CIRI-CIRI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
a.       Berpusat pada anak
b.      Memberikan pengalaman langsung pada anak
c.       Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan)
d.      Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajarn (saling terkait antar muatan pelajaran yang satu dengan yang lainnya).
e.       Bersifat luwes ( keterpaduan berbagai muatan pelajaran).
f.       Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya).

E.     HAKIKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
a)      Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan yang terjadi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan pengetahuan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
b)      Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.
c)      Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur Hakikat pembelajaran tematik kognitif seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Dahulu siswa ”diberi” tahu, sekarang siswa ”mencari” tahu. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi pembelajaran bermakna maka guru harus selalu berusaha menciptakan aktivitas siswa untuk selalu mencari tahu. Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan.

F.      PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TEMATIK
a)      Prinsip-prinsip dalam penggalian tema:
1.      Materi pelajaran yang dipadukan dalam satu tema tidak terlalu dipaksakan. Artinya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
2.      Bermakna, bisa digunakan sebagai bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3.      Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
4.      Mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa.
5.      Mempertimbangkan peristiwa otentik (riil)
6.      Sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat.
7.      Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

b)      Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
1.      Guru tidak bersikap otoriter dan berperan sebagai single actor yang mendominasi proses pembelajaran.
2.      Pemberian tanggungjawab terhadap individu dan kelompok harus jelas dan mempertimbangkan kerja sama kelompok.
3.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri disamping penilaian lain.

G.    IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR
a)      Bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai
mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
b)      Bagi siswa
1.      Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
2.      Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
c)   Terhadap sarana prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran.
1.      Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
2.      Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
3.      Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang Implikasi pembelajaran tematik abstrak.
4.      Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini demikian pula cara guru membelajarkannya. Namun masih dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen sebagai bahan pengembangan.
d)     Terhadap Pengelolaan kelas
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
1.      Tata ruang disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
2.      Susunan bangku siswa mudah diubah sesuai dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
3.      Siswa belajar tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat juga di tikar/karpet
4.      Kegiatan bervariasi dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas
5.      Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
6.      Alat, sarana dan sumber belajar dikelola untuk memudahkan peserta didik
7.      menggunakan dan menyimpannya kembali.
e)      Terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan  karakteristik  pembelajaran  tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya  percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakapcakap. Metode yang dipilih adalah metode yang mampu menstimulasi terjadinya proses mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta/ mengkreasi melalui pendekatan saintifik.

H.    TAHAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahap yaitu pertama, guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai latar pelajaran untuk satu tahun. Kedua, guru melakukan analisis standart kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari standar isi. Ketiga, membuat hubungan  pemetaan antara kompetensi dasar dan  indikator dengan tema. Keempat, membuat jaringan KD, Indikator. Kelima, menuyusun  silabus tematik dan keenam membuat rencana  pelaksanaan  pembelajaran tematik terpadu dengan  menerapkan  pendekatan saintifik.
Untuk lebih jelasnya akan dibahas dibawah ini.
a.       Memilih/menetapkan tema
Dibawah  ini adalah tema-tema  yang telah disiapkan untuk peserta didik sekolah dasar kelas I sampai IV serta kelas II dan V pada kurikulum 2013.

(table)

b.      Melakukan analisis SKL, KI, KD dan membuat Indikator.
Analisis kurikulum (SKL,KI dan KD serta membuat Indikator) dilakukan dengan cara membaca semua standart kompetensi lulusan, kompetensi inti, serta kompetensi dasar dari semua muatan pelajaran. Setelah memiliki sejumlah tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan menganalisis standart kompetensi lulusan dan kompetensi inti serta kompetensi dasar ( SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai muatan pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBDP, dan Penjaskes). Masing-masing kompetensi dasar setiap muatan  pelajaran dibuatkan indikatorrnya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.
c.       Membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator dengan tema kompetensi dasar dari semua muatan pelajaran telah disediakan dalam kurikulum 2013. Demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk kelas I sampai VI telah disediakan. Namun demikian guru masih perlu membuat indikator dan melakukan pemetaan kompetensi dasar dan indikator tersebut berdasarkan tema yang tersedia. Hasil pemetaan dimasukkan kedalam format pemetaan agar lebih mudah proses penyajian pembelajaran.
d.      Membuat jaringan kompetensi dasar
Kegiatan yang berikutnya adalah membuat jaringan KD dan Indikator dengan cara menurunkan hasil dari pemetaan kedalam format jaringan KD dan indikator.
e.       Menyusun silabus tematik terpadu
Setelah dibuat jaringan KD dan Indikator, langkah selanjutnya adalah  menyusun silabus tematik untuk lebih memudahkan guru melihat seluruh desain  pembelajaran untuk setiap tema sampai tuntas tersajikan didalam proses pembelajaran. Silabus tematik memberikan gambaran  secara menyeluruh tema yang tela dipilih akan disajikan  berapa  minggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam penyajian tema tersebut.
Silabus tematik terpadu membuat komponen sebagaimana panduan dari standart proses yang meliputi : 1) kompetensi dasar mana saja yang sudah terpilih ( dari jaringan KD) , 2) Indikator (dibuat oleh guru, juga diturunkan dari jaringan), 3)  Kegiatan  pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk beberapa minggu tema tersebut akan dibelajarkan, 4) penilaian  proses dan hasil belajar (diwajibkan penilaian dari aspek sikap, ketrampilan dan pengetahuan) selama proses pembelajaran berlangsung, 5) alokasi waktu ditulis secara utuh kumulatif satu minggu berapa jam pertemuan (misalnya 36 JP x 35 menit) x 4 minggu, 6) sumber dan media.
f.       Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik terpadu
Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu. Dalam RPP tematik terpadu ini diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang disatukan dalam tema. Didalam RPP tematik terpadu ini peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penuisan identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis tema apa yang akan dibelajarkan.


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Dalam kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik terpadu. yang dimana pembelajaran tersebut menggunakan satu tema untuk menggabungkan beberapa mata pelajaran.
B.     SARAN



DAFTAR PUSTAKA

Daryanto dan Herry Sudjendro. 2014. Wacana bagi Guru SD Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gaya Media
Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan dan Model Pembelajaran Tematik Integrtif. Jakarta: Prestasi Pustaka
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya



0 komentar:

Posting Komentar

 

Senyum Terbaikqu Karena Pesan Sukses Darimu Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare