Nama : Nisa Adi Komala
NIM : 201333083
Kelas : IIIB/PGSD
Mata
Kuliah : Aplikasi IPS (Menentukan Model
Pembelajaran)
Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
A.
Pengertian
Problem Based Learning (PBL)
Problem Based
Learning (PBL) merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan
keterampilan yang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Prolem Based
Learning (PBL) dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows
sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University
Canada (Amir, 2009). Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata
bagi siswa sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui
penyelidikan.
Beberapa definisi tentang Problem Based Learning (PBL) :
1.
Menurut
Duch (1995) Problem Based learning (PBL) merupakan model pembelajaran
yang menantang siswa untuk “nagaimana belajar” bekerjasama secara berkelompok
untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk
mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran ynag dimaksud.
2.
Menurut
Andres (Trianto, 2007), Problem Based learning (PBL) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang dimana siswa dihadapkan pada masalah autentik
(nyata) sehingga diharapkan mereka dapat pengetahuannya sndiri,
menumbuhkembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa,
dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
3.
Menurut
Glazer (2001), mengemukakan Problem Based learning (PBL) merupakan suatu
strategi pengajaran dimana siswa secara aktif dihadapkan pada masalah kompleks
dalam situasi yang nyata.
Dari beberapa
definisi mengenai Problem Based learning (PBL) dapat disimpulkan bahwa Problem
Based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada fokus pemecahan masalah dunia nyata (real world), proses dimana peserta
didik melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi, yang dapat berfungsi
sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan dan laporan akhir.
Dengan demikian peserta didik didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi
pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Savery, duffy
dan Thomas (1995) mengemukakan dua hal yang harus dijadikan pedoman dalam
menyajikan permasalahan. Pertama, permasalahan harus sesuai dengan
konsep dan prinsip yang akan dipelajari. Kedua, permasalahan yang
disajikan adalah permasalahan yang nyata, yang ada dalam kehidupan sehari-hari
siswa.
B.
Langkah-Langkah
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Berikut
langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
beserta prilaku gurunya.
1.
Orientasi siswa kepada masalah.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivasi pemecahan masalah yang
dipilihnya.
2.
Mengorganisasi siswa untuk
belajar.
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3.
Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok.
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan infomasi
yang sesuai melaksanakan eksprimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.
5.
Mengembangkan dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
C.
Alasan Menggunakan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Alasan saya memilih model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), dikarenakan konsep yang dibahas dari tema “perubahan
waktu” yang telah saya kemas dalam judul “modernisasi”, telah hidup dalam dunia
nyata disekitar lingkungan peserta didik tinggal. Permasalahan tersebut bisa
diketahui peserta didik dengan jalan
dikusi, mengamati dan mewawancarai warga sekitar yang usianya kurang lebih dari
sama dengan 30 tahun. Informasi yang dicari mengenai perubahan kearah yang
modern baik perubahan dari segi bangunan rumah, perubahan prilaku, perubahan
kebiasaan dan lain sebagainya. Dengan demikian, peserta didik akan mendapatkan
hasil dari kegiatan yang dilakukan.
Sumber :
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
0 komentar:
Posting Komentar