Jumat, 27 Februari 2015

Sejarah (Konsep IPS)

Diposting oleh Unknown di 14.01


Nama                           : Nisa Adi Komala
NIM                            : 201333083
Kelas                           : 2B-PGSD
Makul                          : Konsep IPS
Dosen Pengampu        : Imaniar Purbasari, S.Pd., M.Pd

Legenda Bledug Kuwu

Dahulu di kerajaan Medang Kamolan dikuasai oleh seorang raja bernama Prabu Dewata Cengkar. Dia adalah sosok raja yang sombong, serakah dan ditakuti. Ia juga dikenal sebagai raja yang tidak bisa mati, serta bersifat kanibal. Ia sering memakan daging rakyat Medang Kamolan. Rakyat Medang Kamolan semakin habis karena dimakan oleh Dewata Cengkar dan ada yang takut menjadi santapan Dewata Cengkar kemudian meninggalkan Medang Kamolan. Hingga hanya tersisa Roro Cengkek yang tinggal di rumah Kaki Grenteng.
Namun akhirnya datanglah seorang tokoh ksatria dari negeri Tibet bernama Aji Saka. Aji Saka ketika datang ke Medang Kamolan disambut oleh Kaki Grenteng. Saat berada di rumah Kaki Grenteng, Aji Saka ke belakang untuk mengeluarkan air seni, ternyata disitu air seninya diminum oleh ayam jago Roro Cangkek. Ajaib ayam jago tersebut bisa bertelur seperti layaknya ayam betina. Dan kemudian telur itu disimpan Roro Cengkek dalam lumbung dan telur itu berubah menjadi Ular Raksasa yang dikenal dengan nama Jaka Linglung, tanpa sepengetahuan Aji Saka.
Saat Roro Cangkek hendak ditangkap Dewata Cengkar utnuk dijadikan makanannya, Aji Saka menyerahkan dirinya sebagai ganti Roro Cengkar. Namun sebelum dimakan, Aji Saka meminta sebidang tanah seluas sorban yang dipakainya dan Dewata Cengkar sendiri yang harus mengukurnya. Setelah Dewata Cengkar setuju,, pengukuran dilakukan Dewata Cengkar sendiri. Ajaibnya sorban itu tidak habis-habis hingga sampai pada akhirnya Dewata Cengkar jatuh ke Laut Kidul dan berubah wujud menjadi Buaya Putih. Dan kemudian Aji Saka menjadi raja di kerajaan Medang Kamolan.
Kemudian Jaka Linglung menemui Aji Saka dan mengatakan jikalau dirinya adalah anaknya. Namun Aji Saka sedikit tidak percaya dan memerintahkan Jaka Linglung untuk mengalahkan Buaya Putih yang berada di Laut Kidul yang tidak lain adalah Dewata Cengkar, agar dirinya percaya kalau Jaka Linglung adalah anaknya. Dan setelah mengalahkan Buaya Putih Jaka Linglung diperintahkan untuk kembali ke Medang Kamolan melewati bawah tanah karena bentuknya Ular Raksasa yang menakutkan. Jaka Linglung segera bergegas ke Laut Kidul. Sesampainya disana Jaka Linglung bertarung melawan Buaya Putih dan berhasil mengalahkan Buaya Putih itu. Seperti pesan ayahnya, Jaka Linglung kembali ke Medang Kamolan melewati bawah tanah. Karena dirasa sudah sampai, ia tersebut muncul ke permukaan. Rupanya belum sampai dan masih jauh. Tempat pertama ia muncul ke permukaan ini adalah di Jono, kemudian muncul lagi di Crewek dan yang ketiga kalinya muncul di Kuwu. Kemunculan yang ketiga ini terjadi keanehan. Karena di dalam tanah ia sudah kelelahan, dengan sekuat tenaga dia muncul ke permukaan tanah dengan disertai bunyi “Bledug..Bledug..Bledug..”. ketika Jaka Linglung muncul di tanah tersebut terdapat bekasnya dan membentuk kubangan dengan diameter yang sangat besar. Dan dari lubang tersebut secara periodik, akan terjadi letusan atau ledakan yang disertai  bunyi “Bledug..”. Dan dari situlah, tempat tersebut dinamakan Bledug Kuwu.
 Kubangan lubang tanah berdiameter ± 650 meter yang menyemburkan lumpur di lahan tanah sekitar 45 hektar di Desa Kuwu itulah yang kemudian dipercaya sebagai tapak tilas makhluk mengerikan berwujud ular naga raksasa yang heroik tersebut. Masyarakat sekitar temapat tersebut percaya kalau Bledug Kuwu itu tersambung dengan Laut Kidul karena air disekitar Bledug Kuwu itu berasa asin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Senyum Terbaikqu Karena Pesan Sukses Darimu Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Online Shop Vector by Artshare